BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Dalam bidang kesehatan, serangga mempunyai arti yang sangat penting karena
perannya sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit. Penyakit yang di
tularkan oleh vektor ini antara lain penyakit demam berdarah, malaria, dan
filariasis. Ketiga penyakit ini ditularka dari orang satu ke orang yang lain
melalui perantara nyamuk.
Nyamuk
sering kali berkembang biak ditempat penampungan air seperti bak mandi,
tempayan, drum, barang bekas, pot
tanaman air dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi segala
dampak yang bisa ditimbulkan nyamuk, masyarakat umum perlu mengetahui jenis,
kehidupan, permasalahan, yang disebabkan oleh nyamuk sebagai langkah awal
pencegahan terhadap dampak buruk akibat serangga (khususnya nyamuk) bagi kesehatan.
Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui kepadatan jentik
merupakansalah satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan kejadian pnyakit
yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal pengetahuan inilah masyarakat
secara mandiri dapat melakukan upaya pengendalian jentik nyamuk.
Terdapat beberapa indikator yang mengindikasikan salah
satu kepadatan jentik nyamuk. Indikator-indikator tersebut antara lain :
House index
(HI), Kontainer index (CI) dan Breteau index (BI). Cara
memperkembangbiakan jentik juga bisa dengan alat sedaerhana seperti ovitrap.
Apa itu ovitrap?
Ovitrap merupakan sebuah perangkat yang di buat untuk
merangkap telur dan nyamuk dewasa. Nyamuk harus meletakkan telurnya di
permukaan atau didalam air sehingga dapat berkembang menjadi larva, pupa dan
nyamuk dewasa. Ovitrap berupa wadah berisi air yang di tutupi jaring, sehingga
telur-telur yang di letakkan oleh nyamuk di permukaan air saat menetas dan
menjadi nyamuk dewasa tidak mampu keluar dari wadah tersebut, sehingga tidak
dapat mencari makan sehingga mati.
Pemasangan
ovitrap di lingkungan sekitar rumah penduduk daerah-daerah endemis yang dapat
mengurangi laju pertumbuhan populasi nyamuk. Populasi yang berkurang juga akan
berdampak pada penurunan angka infeksi malaria dan DBD di suatu wilayah.
Pembuatan ovitrap dapat meunggunakan bahan-bahan bekas yang mudah ditemukan
dilingkungan sekitar seperti ember atau wadah dan plastik bekas.
I.2 Maksud dan
Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud
percobaan
Pencegahan terhadap dampak buruk akibat serangga
(khususnya nyamuk) bagi kesehatan.
I.2.2 Tujuan
Percobaan
Mengidentifikasi
jenis jentik nyamuk yang tertangkap dalam ovitrap Ovitrap.
Bab II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Ovitrap
(singkatan dari Oviposition trap)
adalah alat untuk mendeteksi keberadaan nyamuk. Jika kepadatan nyamuk rendah
dan survei larva yang menunjukkan hasil yang tidak produktif (misal B1 kurang
dari 5), seperti dalam kondisi yang normal. Secara khusus, ovitrap di gunakan
untuk mendeteksi infestasi nyamuk ke area baru yang sebelumnya pernah dibasmi.
Tujuan dari survei perangkap telur
adalah untuk mengetahui ada/tidaknya nyamuk dalam situasi densitas sangat
rendah, yang mana dengan metode single larva maupun tidak dapat menemukan adanya kontainer positif. Survei ini
dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut ovitrap. Ovitrap berupa bejana (kaleng, palstik atau
potongan bambu) yang dinding bagian dalamnya dicat hitam dan diberi air
secukupnya. Ke dalam bejana tersebut dimasukan padel yaitu berupa potongan
bambu atau kain yang tenunanya kasar dan berwarna gelap sebagai tempat
menyimpan telur. Ovitrap ini
akan ditempatkan baik di dalam atau diluar rumah yang gelap dan
lembab karena nyamuk menyukai tempat-temat tersebut untuk bertelur. Setelah
satu minggu dilakukan pemeriksaan ada/tidaknya telur.
Nyamuk termasuk
jenis serangga yang masuk pada kelas Hexapoda
orde Diptera. Pada umumnya nyamuk
mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya (metamorfosis), yaitu telur, larva,
pupa dan dewasa. Nyamuk Aedes aegypti
mengalami metamorfosis sempurna, yaitu telur – larva – pupa – dewasa. Stadium
telur, larva dan pupa hidup didalam air, sedangkan stadium dewasa hidup diluar
air. Pada umumnya telur akan menetas dalam 1-2
hari setelah terendam dalam air. Stadium jentik biasanya berlangsung
antara 5-15 hari, dalam keadaan normal berlangsung 9-10 hari. Stadium
berikutnya adalah stadium pupa yang berlangsung 2 hari, kemudian menjadi nyamuk
dewasa dan siklus tersebut akan berlangsung kembali. Dalam kondisi yang optimal,
perkembangan dari stadium telur sampai menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu
sedikitnya 9 hari.
Gambar 2.1.
Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Sumber:
mahera.net
Induk nyamuk
biasanya meletakkan telur nyamuk pada tempat yang berair dan tidak mengalir.
Pada tempat kering, telur nyamuk akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan
telur dari nyamuk berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
a. Nyamuk
Anopheles akan meletakkan telurnya di
permukaan air satu persatu atau bergerombol tetapi saling lepas, telur Anopeles mempunyai alat pengapung.
b. Nyamuk
Culex akan meletakkan telur di
permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu
untuk mengapung.
c. Nyamuk
Aedes meletakkan telur yang mana
menempel pada dinding kontainer dan mengapung di permukaan air.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
1.
Botol plastik bekas
2.
Kain/plastik hitam
3.
Kasa nilon
4.
Pelubang plastik
5.
Perekat
6.
Gunting
7.
Perekat
8.
Air
III.2 Cara Kerja
III.2.1 Pembuatan Ovitrap
1.
Botol plastik
dipotong hingga bagian atasnya terbuka.
2.
Kain / plastik
hitam direkatkan pada bagian luar botol hingga bagian dalam terlihat berwarna
gelap.
3.
Buat lubang pada
sisi botol, berjarak 2cm dari bagian atas botol.
4.
Kasa nilon di
tutupkan ke bagian atas botol, namun bagian tengahnya menjorok ke arah botol.
5.
Isi botol dengan
air hingga batas lubang, sesuaikan kasa hingga pada bagian tengah terendam.
III.2.2 Penggunaan Ovitrap
1.
Letakkan ovitrap di
tempat-tempat yang habitat-habitat bagi nyamuk Aedes aegypty, seperti tempat yang lembab, sedikit cahaya matahari
atau memiliki intensitas cahaya yang rendah.
2.
Tunggu selama 1-2
minggu, awasi agar tidak tumpah.
3.
Ambil ovitrap,
kemudian tuangkan airnya kedalam wadah bening atau berwarna terang.
4.
Amati jika terdapat
telur atau larva nyamuk.
5.
Ambil larva atau
nyamuk untuk di identifikasi dan diawetka.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
IV.1 Tabet Pengamatan
No
|
Tempat
Meletakkan ovitrap
|
Hari Pengamatan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
|||
3
|
6
|
9
|
12
|
||||
1
|
Samping rumah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0
|
Tidak ada telur, jentik, larva, maupun nyamuk.
|
2
|
Di kamar mandi
|
-
|
-
|
-
|
√
|
1 - 2
|
Nyamuk dewasa mati
|
3
|
Di dalam gudang.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0
|
Tidak ada telur, jentik, larva, pupa, maupun nyamuk.
|
4
|
Di belakang rumah
|
-
|
√
|
√
|
√
|
± 20
|
Jentik nyamuk, larva & pupa.
|
BAB V
PEMBAHASAN
Dari tabel pengamatan hanya ovitrap yang di tempatkan di
belakang rumah dan di dalam kamar mandi yang terdapat nyamuknya. Ovitrap yang
di tempatkan di belakang rumah pada hari ke tiga saat di lakukan penelitian
ternyata belum terdapat telur atau jentik nyamuk. Pemeriksaan pada hari ke enam di temukan jentik. Namun,
jentiknya ukurannya sangat kecil sekali sehingga sulit untuk di tentukan jentik
dari jenis nyamuk apa. Setelah di biarkan dan di lakukan penelitian kembali
pada hari ke sembilan ternyata jentik nyamuk telah berubah menjadi larva yang
ukurannya lebih besar dari jentik. Ciri-ciri larva tersebut berada di atas
permukaan air, mengapung, geraknya sangat cepat sekali, warnanya putih, tapi
masih belum bisa juga di tentukan larva dari jenis nyamuk apa. Pada penelitian
hari ke dua belas larva nyamuk telah berubah menjadi pupa. Ciri-cirinya
berwarna hitam, berada di permukaan air membentuk seperti koma kecil, larinya
sangat cepat bahkan lebih cepat dari larva. Dari ciri-ciri singkat dan di lihat
dengan bantuan lup pupa tersebut adalah pupa dari nyamuk Aedes aegypty alasannya
karena hidup di air bersih dan mengenang, dan tempatnya pun di tempat-tempat
yang lembab, intensitas cahayanya sangat kurang.
Ovitrap yang di tempatkan di kamar mandi pada penelitian
hari ke tiga, enam dan sembilan juga tidak di temukan apa-apa. Sedangkan pada
hari ke dua belas terdapat nyamuk dewasa yang tidak di ketahui jenis nyamuk apa
didalam ovitrap. Namun dalam keadaan mati, mungkin karena terperangkap dalam
ovitrap tidak bisa keluar dan tidak terdapat makanan akhirnya tidak bisa
bertahan hidup.
Ovitrap yang di tempatkan di gudang dalam rumah tidak
terdapat nyamuk saat di lakukan pemeriksaan hari ke tiga, enam, sembilan dan
dua belas. Mungkin karena di dalam gudang tersebut buka tempat endemis nyamuk
atau bisa jadi kesalahan pada pembuatan ovitrapnya tidak terdapat lubang
sehingga nyamuk tidak bisa terperangkap.
Ovitrap yang di tempatkan di samping rumah juga tidak di
temukan apa-apa saat di lakukan pemeriksaan hari ke tiga, enam, sembilan dan
dua belas. Mungkin karena daerah tersebut juga bukan daerah endemisa nyamuk.
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Dari
hasil praktikum pembuatan ovitrap dan pemasangannya atau penempatannya pada
ovitrap yang di tempatkan di samping rumah tidak terdapat apa pun jentik, pupa
atau nyamuk dewasa. Ovitrap yang di tempatkan di kamar mandi terdapat nyamuk
dewasa yang terperangkap tetapi dalam keadaan mati. Ovitrap yang di tempatkan
di gudang dalam rumah tidak terdapat apa pun seperti ovitrap yang di tempatkan
di samping rumah. Sedangkan ovitrap yang di tempatkan di belakang rumah
terdapat jentik pada hari ke enam, terdapat larva pada penelitian hari ke
sembilan. Kemudian menjadi pupa pada penelitian heri ke dua belas dan setelah
di lakukan penghitungan pada ovitrap yang di tempatkan di belakang rumah
terdapat ±20 ekor tetapi tidak semua berbentuk pupa. Ada yang jentik kecil dan
larva karena mungkin nyamuk dewasanya menelur tidak hanya sekali. Setelah di
lakukan penelitian menggunakan bantuan lup dari bentuk fisik ciri-cirinya
seperti nyamuk Aedes aegypty.
DAFTAR PUSTAKA
Azaludi. 2009. Demam Berdarah Dengue.
http://azaluddinepid.blogspot.com/2009/12/demam-berdarah-dengue-dbd.html.
Sitasi tanggal 2 Maret 2012
Fahmi, F. 2009. Pemeriksaan Jentik Berkala. http://www.docstoc.com/docs/20753000/Pemeriksaan-Jentik-Berkala.
Sitasi tanggal 2 Maret 2012
Nurmaini.
2003. Mengidentifikasi Vektor dan
Pengendalian Nyamuk Anopheles aconitus secara Sederhana. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3705/1/fkm-nurmaini1.pdf
Lampiran
bagus...tapi gambar2 attachmnet tx boleh buka
BalasHapusKENAPA GAMBARNYA GAK BISA DIBUKA
BalasHapus