Kata
Pengantar
Segala Puji bagi Allah yang Maha Esa atas Rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan dan mempersembahkan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan
para sahabatnya.
Makalah ini membahas
tentang Aqidah islam sebagai suatu makalah kumpulan kuliah kandungannya tidak
meluas, tetapi terbatas pada asas-asas Aqidah , karena itu diperlukan uraian
tambahan pada waktu Syarahan diberikan
kepada para penuntut. Dan akhirnya seperti kata pepatah “tak ada gading yang
tak retak” penyusun sangat mengharapkan koreksi para pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
Demikian kata pengantar
ini, Kami ucapkan terima kasih.
PENDAHULUAN
Aqidah adalah bentuk
masdar dari kata “ ‘aqoda, ya’qidu,
’aqdan-‘aqidatan ” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan
kokoh terhadap Allah SWT. Dalam dirasat Fi
Al-Fikri Aqidah Al-islam
menyampaikan bahwa di tinjau dari bahasa Arab, Aqidah berasal dari kata Aqada yang bermakna Syadda (menguatkan atau mengikatkan).
Kata Aqada ini dapat digunakan untuk
menunjukkan berbagai pengertian yang intinya mengandung makna ikatan atau
penguatan, misalnya Aqlu Alhabl (mengikat
tali), Aqlu Al-bai (mengadakan ikatan
atau akad jual beli), Aqlu Al’ahdi (mengadakan
ikatan atau perjanjian) dsb. Akidah dapat pula bermakna Ma in’aqada alaihi Al-qalbu
yaitu yang sesuatu hati terikat padaNya.
Pembahasan Aqidah
sangat luas dan didefenisikan dengan Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul,
Hari kiamat, Qadha dan Qadar, dimana baik & buruk semata mata karena Allah,
yang di yakini oleh Qalbu (wijdan) dan di terima oleh akal, sehingga menjadi
pembenaran (keyakinan) yang bulat, sesuai dengan realitas dan bersumber dari
dalil. Akan di uraikan pada pembahasan selanjutnya.
A. Pengertian
Aqidah.
1.
Menurut
M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab)
ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan
tak dapat beralih dari padanya.
2. Menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah
segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu
untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh
syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya.
3. Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah
sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan
jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.
4. Menurut
M Husain Abdullah menyatakan
bahwa menurut bahasa Aqidah bearti segala
pemaikiran yang di benarkan secara secara pasti oleh hati, sedemikian hingga
hati itu terikat padaNya & memberi pengaruh nyata pada Manusia.
Sedangkan
menurut istilah Aqidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta,
Manusia, dan kehidupan dunia dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan
dunia tersebut.
5. Menurut Hafidz Abdurahman, menyatakan
bahwa Aqidah secara global sebagai pemikiran yang menyeluruh mengenai manusia,
kehidupan serta hubungan diantara semuanya dengan apa yang ada sebelum
kehidupan (pencipta) dan setelah kehidupan (hari kiamat).
B.
Ruang
lingkup pembahasan Aqidah.
Aqidah sebagai sebuah objek kajian akademik meliputi
beberapa agenda pembahasan yaitu :
1.
Aspek
Ilahiyah.
Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud
Allah, Sifat –sifat Allah, pebuatan-perbuatan,
dan nama-namaNya.
2. Kenabian Nubuwah.
Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta
kemukjizatannya.
3. Aspek Ruhaniyah.
Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat
transendental atau metafisik seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.
4. Aspek Sam’iyah.
Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli
berupa Al-Qur’an dan Sunah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.
5. Rukun Iman.
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah ini meliputi beberapa tauhid, yaitu.
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah ini meliputi beberapa tauhid, yaitu.
a. Tauhid Rububiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb (Maha mencipta, Mengelola dan
memelihara).
b. Tauhid Mulkiyah yaitu : Mengimani
Allah sebagai Satu-satunya Malik (Maha memiliki, Menguasai, Pemimpin, Dan
tujuan segala sesuatu).
c.
Tauhid
Uluhiyah yaitu : Mengimani Allah
sebagai satu-satunya Tuhan yang di sembah.
d. Tauhid Dzat yaitu : meyakini bahwa Allah dari segi Dzatiyah Esa adanya, Dzat yang dimiliki oleh Nya sendiri, tidak
dimiliki oleh seluruh ciptaannya.
e. Tauhid Sifat yaitu : keyakinan
seseorang bahwa Allah Maha yang Esatidak dapat di serupakan dengan sesuatu apa
pun.
f.
Tauhid
Wujud
yaitu keyakinan seseorang terhadap eksistensi Allah yang wajib ada. Ia
ada tanpa memerlukan yang mengadakannya. Ia abadi, awal dab akhir dari segala
sesuatu.
g. Tauhid Af’al yaitu : meyakini bahwa alam dan segala isinya adalah Ciptaan
Allah SWT, demikian pemeliharannya. Ia penguasa Alam.
h. Tauhid ibadah yaitu : keyakinan
seseorang bahwa yang layak untuk di sembah tiada lain selain Allah SWT.
Menyembah selain Allah bearti menyekutukan Allah.
i.
Tauhid
qashdi yaitu : meyakini dan sepenuh
hati bahwa Allah SWT menjadi fokus dari segala aktivitas yang dilakukan .
j.
Tauhid
tasyrik yaitu : keyakinan bahwa segala hukum yang di
ciptakan Tuhan adalah Hukum yanng sempurna, yang tidak bisa di bandingkan
dengan hukum buatan manusia.
2. Iman kepada para
malaikat-Nya.
Malaikat
adalah ciptaan Allah SWT yang bersumber
dari cahaya: Ia tidak dapat melihat juga tidak dapt di indrai dengan panca
indra manusia-mahluk gaib. Namun demikian, ia tetap ada dan melaksanakan
tugas-tugas yang memberikan oleh Allah SWT. Malaikat juga adalah mahluk ciptaan
Allah SWT yang tidak pernah melanggar
perintah Allah SWT.
3. Iman
kepada Kitab-kitab-Nya.
Allah
menurunkan kitab-kitab Nya untk di jadikan pedoman oleh manusia dalam menata
dan mengatur kehidupan demi menyampai mencapai keridhaan Allah sebagai puncak
dari tujuan hidup yang sesungguhnya. Allah telah menurunkan sejumlah kitab
allah yang wajib diimani adalah Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.
4. Iman kepada para Rasul-Nya.
4. Iman kepada para Rasul-Nya.
Rasul
yang bearti utusan mengandung makna manusia-manusia pilihan yang menerima wahyu
dari Allah dan bertugas untuk menyampaikan isi wahyu (berita gembira dan
pemberi peringatan {basyira wa nadzira
}) kepada tia-tiap umatnya. Rasul-rasul yang diutus Allah SWT memiliki syariat
yang berbeda, namun misi profetik diutusnya mereka sama yaitu memperjuangkan
tegaknya akidah yanng menegaskan Allah SWT.
5. Iman kepada Hari akhir.
5. Iman kepada Hari akhir.
Yaitu
hari pembalasan atas segala amal perbuatan manusia selama hidup di dunai. Pada
hari kiamat juga akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya selama
di dunia. Sebaliknyya orang yang menolak perintah Allah dan melanggar laranngan
Nya dilukiskan mendapat siksaan yang pedih (neraka). Orang yang percaya
adanya hari akhir akan menjadikannya
sebuah pemandu untuk menyiapkan diri menghadapinya dengan melakukan hal-hal
yang baik, mempertimbangan kan berbagai konsekuensi yang di timbulkan oleh
perbuatannya sebelum Ia menjatuhkan pilihan dalam melakukan sesuatu.
6.
Iman
kepada Qadha & Qadar.
Qadha
biasanya diterjemahkan dengan berbagai arti seperti sebagai kehendak atau
perintah yang telah di tetapkan oleh Allah sebagai terbukti (diketahui sudah
terjadi). Sedangkan Qadar bearti batasan, menetapkan ukuran sebuah rancangan
seperti besar dan umur alam semesta, lamanya siang, lamanya siang malam,
anatomi dan fisiologi mahluk hidup.
C.
Sumber
Aqidah Islam.
1.
Al quran.
sebagai sumber ajaran Aqidah,al Quran mengungkapkan berbagai informasi tentang kehidupan ghaib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia tanpa informasi-informasi dariNya.kitab suci ini mengungkapkan tentang wujud Alloh serta hubungannya dengan manusia sebagi ciptaaNya,serta alam raya sebagai karunia-Nya untuk kehidupan mereka.kemudian Al quran juga mengungkapkan tentang para malaikat dan berbagai fungsinya,kehidupan akherat berupa surga dan neraka dan proses hisab sebagai langkah perhitungan amal untuk menentukan posisi kehidupan akherat umat manusia,apakah menjadi penghuni surga/neraka.
sebagai sumber ajaran Aqidah,al Quran mengungkapkan berbagai informasi tentang kehidupan ghaib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia tanpa informasi-informasi dariNya.kitab suci ini mengungkapkan tentang wujud Alloh serta hubungannya dengan manusia sebagi ciptaaNya,serta alam raya sebagai karunia-Nya untuk kehidupan mereka.kemudian Al quran juga mengungkapkan tentang para malaikat dan berbagai fungsinya,kehidupan akherat berupa surga dan neraka dan proses hisab sebagai langkah perhitungan amal untuk menentukan posisi kehidupan akherat umat manusia,apakah menjadi penghuni surga/neraka.
2. Assunnah (hadist).
fungsi-fungsi assunnah terhadap al Quran adalah:
a. Sebagai penjelasan terhadap ayat-ayat al quran yang berbentuk mujmal;
b. Sebagai penegas terhadap pernyatan-pernyataan al Quran yang perlu memperoleh penegasan, khususnya untuk ayat-ayat yang mengemukakan norma-norma ajaran yang sangat penting sekali dalam keislaman seseorang seperti ayat-ayat yang mengemukakan berbagai perintah yang kemudian direkonstruksi oelh rosululloh,sehingga menjadi rukun islam dan rukun iman.
c. Menetapkan sesuatu yang belum ditetapkan oleh Alloh dalam Al Quran.
وما آتكم الرسول فخذوه وما نهى كم عنه فانتهوا الحشر
d. Ijma'Ulama
Ijma'adalah kesepakatan para 'ulama pada satu masa tertentu setelah Rosululloh wafat,tentang suatu masalah tertentu.
عن أنس بن مالك قال رسول الله صلم لا نجمع أمتى على ضلالة رواه ابن ماجه
artinya: dari anas bin malik r.a. dia berkata, bahwa Rosululloh bersabda,umatku tidak akan melakukan sesuatu kesepakatan untuk suatu kesesatan. " H.R. Ibnu Majah.
berdasarkan hadis inilah kemudian para ulama menetapkan bahwa kesepakatan-kesepakatan para ulama menjadi sumber ajaran yang kuat dan mengikat.
fungsi-fungsi assunnah terhadap al Quran adalah:
a. Sebagai penjelasan terhadap ayat-ayat al quran yang berbentuk mujmal;
b. Sebagai penegas terhadap pernyatan-pernyataan al Quran yang perlu memperoleh penegasan, khususnya untuk ayat-ayat yang mengemukakan norma-norma ajaran yang sangat penting sekali dalam keislaman seseorang seperti ayat-ayat yang mengemukakan berbagai perintah yang kemudian direkonstruksi oelh rosululloh,sehingga menjadi rukun islam dan rukun iman.
c. Menetapkan sesuatu yang belum ditetapkan oleh Alloh dalam Al Quran.
وما آتكم الرسول فخذوه وما نهى كم عنه فانتهوا الحشر
d. Ijma'Ulama
Ijma'adalah kesepakatan para 'ulama pada satu masa tertentu setelah Rosululloh wafat,tentang suatu masalah tertentu.
عن أنس بن مالك قال رسول الله صلم لا نجمع أمتى على ضلالة رواه ابن ماجه
artinya: dari anas bin malik r.a. dia berkata, bahwa Rosululloh bersabda,umatku tidak akan melakukan sesuatu kesepakatan untuk suatu kesesatan. " H.R. Ibnu Majah.
berdasarkan hadis inilah kemudian para ulama menetapkan bahwa kesepakatan-kesepakatan para ulama menjadi sumber ajaran yang kuat dan mengikat.
D.
Fungsi Aqidah Islam.
Aqidah memiliki beberapa fungsi antara lain:
a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yang kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima.
a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yang kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima.
KESIMPULAN
Inti dari Aqidah adalah mengakui dan
menyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya sang pencipta dan sang penguasa
alam.
Pembahasan Aqidah meliputi :
1.
Aspek
Ilahiyah.
Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud
Allah, Sifat –sifat Allah, pebuatan-perbuatan,
dan nama-namaNya.
2. Kenabian Nubuwah.
Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta
kemukjizatannya.
3. Aspek Ruhaniyah.
Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat
transendental atau metafisik seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.
4. Aspek Sam’iyah.
Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli
berupa Al-Qur’an dan Sunah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.
5. Rukun Iman
a. Iman Kepada Allah.
b. Iman Kepada Malaikat.
c.
Iman kepada Kitab Allah.
d. Iman Kepada Hari Kiamat.
e. Iman Kepada Qadha & Qadar.
Sumber Aqidah Islam ada dua yaitu : Al-qur’an dan Assunah (Hadist)
Fungsi
Aqidah : Sebagai pondasi untuk
mendirikan bangunan Islam, Merupakan awal dari akhlak yang mulia, Semua
ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita
tersebut tidak akan diterima.
PENUTUP
Penulisan dan perbincanggan tentang
aqidah islam yang merupakan asaa agama islam adalah sesuatu yang selalu menarik
perhatian karena sering dijadikan rujukan dalam menafsirkan kelemahan atau
kemunduran umat islam dalam kehidupan ini sebagai umat yang menganut dan memperjuangkan
aqidah ini. Suatu kebenaran ajaran yang tidak dapat di sanggah bahwa apa yang
terkandung yang terkandung dalam akidah memiliki daya dorongan yang sangat
kuat bagi umat ini untuk tampil lebih
maju dan lebih berperan dalam dalam kehidupan ini sehingga karena itu di gelari
sebagai “umat teladan” yang memiliki kemampuan menghadapi tangtangan ilmu dan
teknologi bahkan juga dalam menghadapi antangan budaya globalisasi. Disamping
itu, aqidah islam juga merupakan sumber ketentraman rohani dan pegangan batin
di kala senang dan susah serta landasan yang sangat kukuh bagi pembinaan ahlak
yang luhur. Dan untuk mencapai hal-hal tersebut, umat islam tentunya harus
memahami aqidah islam dengan benar dan mengimaninya serta menghayatinya dengan
penuh keyakinan.
Daftar Pustaka
Dr. Daudy Ahmad. 1997. Kuliah
aqidah ISLAM , Bulan Bintang ; Jakarta.
Mahfud Rois. 2011. Pendidikan
Agama Islam, Erlangga ; Jakarta.
Tim MDI LDK Unpar. 2009.
Mentoring Agama Islam, Palangkaraya.
Www.gogle.Com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar