bissmilah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kamis, 25 April 2013

Imunologi



Imunologi menurut bahasa Latin bearti imunos yang artinya dikecualikan. Sedangkan menurut bahasa Inggris Imunity yang artinya adalah terlindung dari infeksi. Jadi, Sistem imun adalah gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi. Atau Sistem Imun juga bisa di artikan semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahakan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Respon Imun adalah reaksi yang ditimbulkan oleh kerja sama sel, molekul dan bahan-bahan lainnya terhadap benda asing dari luar. Respon Imun juga bisa disebut Imunitas yang merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Benda asing disebut Antigen seperti parasit, bakteri, jamur, protozoa bersel satu, virus, dan beberapa benda mati seperti : debu, asap dll. Yang merespons Antigen di sebut Antibody.
Perkembangan Imunologi
Bidang Bedah Tranplantasi
Praktek Vaksinologi
berkembang
Mikrobiologi
Kemajuan pesat
Biologi seluler dan genetika

Fungsi:
1.     Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
2.     Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak  (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3.      Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Tahap Respons Imun :
1.     Deteksi & mengenali benda asing
2.     Komunikasi dg sel lain untuk berespons
3.     Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4.     Destruksi atau supresi penginvasi  Þ antibodi & sitokin
Klasifikasi Sistem Imun :
1.     Sistem Imun Alamiah atau Non-spesifik
a.      Fisik
Meliputi : Kulit, Selaput lendir, silia, batuk, bersin.
b.     Larut
Ø Biokimia
Meliputi : Enzim lizosim (kelenjar keringat, asam lambung, laktoferin)
Ø Humoral
Meliputi : komplemen, interferon, CRP
c.      Seluler
Meliputi : sel fagosit (PMN, Mn), sel NK, sel mast, basofil


2.     Sistem Imun Didapat atau Spesifik
a.      kekebalan humoral ® produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)
b.     kekebalan selular ® produksi limfosit T yg teraktivasi

1.     Respon Sistem Imun Alamiah atau Non-spesifik
-        ada sejak lahir
-         tdk memiliki target
-        terjadi dalam beberap menit – jam ® Reaksi inflamasi
-        Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Inflamasi/ Peradangan
-        Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan
-        Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma
-        Inflamasi ini ditandai dengan Rubor (kemerahan), Color (panas), Tumor (bengkak), Dolor (nyeri)
-        Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag
-        Proses Fagosit :

Ag (antigen) masuk kedalam tubuh

+faktor kemotaksis dari komplemen agar sel fagosit dapat mendekati Ag

Sel fagosit mendekati Ag

Komplemen akan mengopsonisasi Ag


Sel fagosit melakukan fagosom (seakan-akan membuka mulut dan akan memakan Ag

Didalam sel fagosit terdapat enzim lisozim dan enzim tersebut mengeluarkan lisosom yang akan melisiskan Ag.
Terjadi 6 – 12 jam

Inflamasi
-  Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
-  Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’
-  Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)
-  Peran interferon yg lain : meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi
Proses Interferon
Virus masuk kedalam sel yang berinti pertama

Gen Interferon teraktifasi

Karena sel Interferon sudah aktif maka akan memicu transkripsi gen virus membentuk antivirus’ dan sel NK melisiskann sel yang terinfeksi

Virus meninfeksi sel kedua yang berinti

Interferon yang terdapat didalam sel bernukleus akan menstimulasi proses aktivasi zat anti virus

Zat virus memblokir replikasi virus

Sel Natural Killer (NK)
n  Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I
n  Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi
Sistem Komplemen
Sistem ini diaktifkan oleh :
1.      paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia
2.     paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptif
3.     komplemen yang teraktifasi akan :
-        Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin ® reaksi inflamasi
-        Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis
-        Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) ® fagositosis
-        Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel.

2.     Respons imun didapat spesifik
-        spesifik untuk jenis ttt
-        respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat
-        Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik.
-        Mencakup:
1. kekebalan humoral ® produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)
2. kekebalan selular ® produksi limfosit T yg teraktivasi
-        Harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri ® antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)
1.     Kekebalan Humoral
-        Sebagai sel yang menyimpan memori
-        Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).
-        Ab disekresi ke darah atau limfa ~ lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah Þ gamma globulin = imunoglobulin (Ig)
Ada 5 kelas Imunoglobulin :
1.     Ig M ® berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma
2.     Ig G ® Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
3.     Ig E ® melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast
4.     Ig A ® ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)
5.     Ig D ® terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B

2.   Sistem kekebalan Seluler
-        Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.
-        Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
-        Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan
-        Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu
-        Surveilens imun : kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon
-        Peran Sel T :
Ø Sel Inducter sebagai aktivasi sitotoksik
Ø Sel Sitotoksik sebagai yang menghancurkan antigen.
-        Tugas Sel T :
Ø Th 1                 : mengaktifkan makrofag
Ø Th 2                 : membantu sel B menghasilkan Ab
Ø T-Killer            : Sel Pembunuh
Ø T-supresosor   : mengontrol kerja agar tak berlebihan

Proses Sistem kekebalan Seluler
Apabila ada Antigen masuk kedalam tubuh yang kedua kalinya

Sel NK langsung akan mengenalinya dan akan memberikan tanda bahwa ada Ag yang sama saat terjadi infeksi pertama

Lalu sel tersebut mengaktifkan  Th1 & Th2

Th1 untuk infeksi didalam sel dan Th2 Untuk infeksi diluar sel

Th1  setelah kontak dengan Ag berubah menjadi efektor yang mensekresi sitokin (limfokin) ® mengaktifkan sel B,  sel TC , sel-sel fagosit dan efektor lainnya. TC setelah kontak dengan Ag berubah menjadi efektor yang memediasi reaksi sitotoksik ® membunuh/melisis
sel yang mengekspresikan Ag
.

Th2 kontak dengan Ag ® sel T berproliferasi & berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel plasma yang akan memproduksi Ab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar