bissmilah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Senin, 22 April 2013

Aku dan Hijab ku


Aku memutuskan untuk berjilbab sejak kelas 2 SMP. Namun, saat itu aku berjilbab bukan karna Allah SWT, bukan karna ingin menutup aurat, bukan pula karna dorongan orang tua. Aku memilih berjilbab karna waktu itu, aku salah memotong rambut ku pendek sekali dan hampir mirip seperti Dora eksplorer yah begitu lah kira-kira. Sungguh aku malu sekali sangat malu pada teman-teman ku. Kalau tidak salah dulu aku potong rambut pas liburan sekolah. Niatnya kalau ketemu teman-teman ada yang baru dari eva,, hehe tapi ternyata rencana Allah berbeda dengan keinginan aku. Dan mungkin kalau tidak salah motong rambut sampai sekarang aku tidak akan pernah menggenal jilbab *trimakasih Ya Allah. Engkau menunjukkan kebaikan padaku,, dan membuat aku sadar kalau Allah menegur umat-Nya itu berbeda-beda caranya...*
Keinginan aku untuk berjilbab, ku sampaikan kepada kedua orang tua ku, ternyata mereka tak menyetujuinya,,, tapi aku tak menyerah begitu saja.. diam-diam ku kumpulkan uang jajan ku hingga beberapa minggu, aku juga ada sedikit tabungan yang sudah ku kumpulkan dengan begitu walau ortu gak mau ngasih uang untuk jahit baju dan rok panjang aku bisa memakai uang aku dulu semoga Allah akan menggantinya nanti. Dengan sangat sederhana aku putuskan benar-benar berjilbab pada hari senin ternyata Allah memang Maha tau mana yang terbaik buat umat-Nya, yang awalnya tadi ingin menampilkan sesuatu yang baru di depan teman-teman dengan gaya rambut bisa di bilang baru juga lah,,, hehe melebihi dari kejutan itu sekarang... SubhanAllah, berbagai pujian dan pertanyaan terlontar dari teman-teman ku ... *itung-itung jadi seleb mendadak gtu*,,, hehe.
Seharusnya aku patut bersyukur karna dalam satu kelas dulu hanya aku saja yang berjilbab, itu tandanya Allah telah membuka hati ku untuk menutup aurat meskipun hanya waktu sekolah saja’ tapi karna minimnya ilmu agama ku membuat aku lemah dan tak mengerti arti sebuah jilbab.. saat berpegian atau hendak main ke rumah teman yang keluar dari desa ku Alhamdulillah ku kenakan jilbab walau sederhana. Tetapi syetan tak tinggal diam dia menganggu aku, di bujuknya aku untuk melepas jilbab saat hendak jalan-jalan atau ingin keluar rumah,,, syetan bicara lewat salah satu teman ku,, kalau aku ini tak pantas berjilbab, buat apa  berjilbab kalau kelakuannya kaya gitu *sering dekat sama cowok-cowok... aku sangat marah ketika temanku mengatakan begitu.  Padahal yah memang benar, hehe *buka kartu*
Aku makin nggak waras bener-bener nggak waras, karna aku terkena omongan syetan tadi, ku tinggalkan jilbab dan berpenampilan ala cowok, aku nggak malu lagi rambut ku pendek malah aku sengaja potong cowok. Yang paling parah rambut itu aku berdirikan belakangnya dan depan sedikit miring seperti poni *kaya anak boyband zaman sekarang. Ternyata nggak Cuma cewek yang punya poni cowok juga punya MasyaAllah.* ku akui di desa aku memamg ceweknya berubah wujud semua (tomboy).
Saat lulus SMP aku melanjutkan ke Pangkalan-Bun (Kota Kabupaten). Dulu aku setelah lulus SMP ingin ke Palangka-Raya ikut program Kebidanan tapi sama orang tua di larang katanya, sekolah dulu aja. Aku menurut saja .. memang tak ada rencana untuk melanjutkan sekolah di Pangkalan-Bun yang aku cari sekolah yang penting nggak satu kecematan lagi. Karna niat aku ingin melepas jilbab... *Astagfirullah. Ya Allah sungguh murkanya aku*. Orang tua menyarankan agar aku masuk SMA yang dekat biar bisa bantu-bantu tapi aku memang nggak tertarik sekolah disitu, sempat mencoba mendaftar dan aku saat ujian asal jawab, dan hasilnya aku nggak ketrima... *senang banget.. hehe* orang tua ku binggung kemana aku harus di sekolahkan sempat menghubungi keluarga yang di jawa *wadohh aku mau di kirim ke jawa?? Nggak mau*
Ada berbagai tawaran dari teman-teman aku juga untuk masuk ke sekolah yang mereka masukki tapi aku nggak tertarik juga karna memang mungkin saat itu aku nggak punya tujuan, *bagai daun kering yang di terbangkan oleh angin, terombang-ambing tak berarah,,,, Astagfirullah*. Berhubung teman dekat ku juga menawarkan sekolah di Pangkalan-Bun SMK Pertanian, dan pendaftarannya pun mudah tanpa berfikir panjang aku iya kan aja tawarannya ku isi formulirnya yang di kasih teman ku itu. Sempat Bapak nggak menyetujui aku sekolah di pangkalan-Bun apa lagi di pertanian mau jadi apa aku nanti katanya. Tapi, aku yakinkan Bapak kalau aku bisa baik-baik saja disana, sebenarnya Bapak Cuma takud dengan pergaulan disana, takud kalau aku tak bisa kontrol diri.
Sebandel-bandelnya aku, Aku tetap jaga kepercayaan kedua orang tua ku,,, aku belajar dari teman-teman ku yang pernah melakukan kesalahan, dari situ aku memperbaiki diri & tidak akan melakukan kesalahan yang sama, meski teman cowokku banyak tapi aku selalu jaga batas-batas pergaulan dengan cowok.
Singkat cerita, aku masuk ke SMK pertanian tanpa menggunakan jilbab lagi, dengan bangga aku memakai rok pendek selutut dan baju yang pas di badan rambut diikat satu di belakang memakai gelang kaki, gelang tangan ala anak gaul, beranting, berkalung, dan bercincin emas. Sehingga ada salah satu teman ku yang memanggil aku ratu emas kalau tidak salah, udah lupa,, hehe. Padahal aku punya  baju yang lebih sopan tapi sengaja aku kenakan yang itu karna aku ingin tampil ala anak kota *Astagfirullah*.  Baju yang aku bawa ke Pangkalan-Bun juga sangat minim2 hanya kaos2 dengan celana selutut andalan aku,, yah begitu lah aku dulu.
Ada peraturan baru di sekolah itu, semua pelajar yang cewek khususnya harus memakai jilbab, *Lahaula wala kuata illahbillah*. Aku merasa ini senjata makan tuan, keinginan menghindari jilbab malah aku di pertemukan di sekolah yang berbasis islam *SubhanAllah, Allah memang sengaja mengirim aku ke sekolah itu agar aku tak meninggalkan jilbab ku lagi. Trimakasih Ya Allah*. Akhirnya dengan malu-malu aku mulai menggenakan jilbab lagi seperti dulu tapi Cuma saat sekolah ajah, hehe *setidaknya aku sudah berjilbab lah... dari pada teman-teman aku yang belum dapat hidayah menggenakan jilbab*.
            Setelah aku kelas tiga SMK tepatnya pas magang. Ku putuskan untuk berjilbab terus walaupun di rumah. Terkadang aku malu dengan masa lalu ku tapi kalau tidak ada masa lalu pastilah tidak akan ada masa sekarang,,, dan masa sekarang nantinya juga akan menjadi masa lalu,,, dari masa lalu aku bisa  bercermin apakah aku dari hari ke hari semakin baik atau semakin buruk. Mestipun aku sudah memutuskan berjilbab terus tapi masih memakai jeans, baju kentat bahkan bolong-bolong seperti switter. Jilbab ku juga masih pendek dan amburadul selalu berlawanan dengan warna baju asal pake,,, yang penting aku sudah berjilbab itu pikiran ku.
          Beberapa bulan kemudian aku lulus SMK sungguh sangat bersyukur aku bisa membuktikan pada kedua orang tua kalau aku baik-baik saja selama di Pangkalan-Bun tanpa ada kasus sekolah atau tentang aku yang lainnya. Aku senang bisa bebas dari pergaulan kota. Raga ku memang di kota tapi tidak jiwa ku.. aku selalu menanamkan pada diriku bahwa aku di mana pun dan kapan pun harus tetap menjadi diri sendiri, menjadi eva yang polos, dan biasa. Sederhana itu lah prinsip ku.
          Setelah lulus SMK aku pengen banget kuliah di jogja, tapi lagi-lagi orang tua ku nggak kasih izin. Disuruh di Palangka-Raya (Kota Provinsi) saja supaya dekat dengan orang tua. Bukan hanya masalah kuliah dimana tapi aku ambil jurusan pun orang tua nggak kasih izin *Ya Allah, dalam hati aku menangis* tapi aku sejenak berfikir mungkin itulah yang terbaik. Ku ikuti keinginan kedua orang tua ku sebagai bakti ku kepada mereka. Ku pergi ke Palangka-Raya hanya dengan modal nekad sendiri tanpa orang tua. Aku lihat kota ini bukan kota kecil tapi kota besar dan berbagai jenis manusia ada disini. Aku takut aku tidak bisa menjaga diri aku takud lalai, lepas kontrol, benar-benar takud saat itu. Harus bagaimana Ya Allah.
          Niat sudah ku bulatkan aku ke Paray (singkatan dari Palangka-Raya) untuk mencari ilmu dan memperbaiki diri jadi lebih baik lagi. Alhamdulillah Allah mendengar do’a dan niat baik ku *trimakasih Ya Allah*. Aku di pertemukan dengan bidadari dunia (teman satu kos) yang sangat baik dan taat dengan agama mereka adalah aktivis kampus yang awalnya aku belum paham apa itu aktivis? Setelah bulan demi bulan aku memperbaiki diri aku malu dengan bidadari itu karna aku masih senang memakai jeans dan baju ketat. Aku mulai membaca-baca buku teman-teman setiap orang mempunyai koleksi buku sendiri dan koleksinya itu loh satu rak penuh. Apalagi aku juga suka membaca saat tak ada kuliah aku main ke kamar meraka dan membaca buku-buku tentang wanita, di situlah aku baru sadar bahwa memakai jilbab hukumnya adalah wajib.
          Di dalam Al-Ahzab ayat 59 tentang perintah memakai jilbab dan menjulurkannya keseluruh tubuh. Ya allah aku semakin merasa bersalah .... bagaimana bisa bertahun-tahun setelah baliq aku tak memahami tentang apa itu jilbab dan bagaimana hukumnya. Sungguh aku orang yang miskin Agama Ya Allah. Aku juga berfikir bagaimana kalau aku jadi kuliah di jawa akankah aku masih memakai celana jeans dan baju ketat?  Tentu dan pasti itu... Sungguh menyesal aku tlah kecewa pada pilihan kedua orang tua ku dulu....
          Sekarang baru terasa betapa beruntungnya aku kenal dengan bidadari surga itu,,, Allah lah yang memperkenalkan aku pada mereka sang penyelamat Agama Islam. Berpakaian Syar’i memang lah tidak mudah sungguh tak mudah bagi ku perlu satu tahun untuk benar-benar menutup aurat sepenuhnya. Jilbab longgar mulai ku koleksi dan buku-buku tentang wanita aku beli. Namun dengan Niat kali ini hanya dan untuk Allah SWT. Akhirnya aku bisa mulai terbiasa dengan baju dan jilbab longgar.
          Hidup memang perjuangan. Bagaiman kita berjuang di tengah-tengah masyarakat yang lalai bahkan buta dengan agama. Bagaimana sulitnya mempertahankan jilbab di era zaman sekarang. Baju yang di jaul di pasaran sangat tidak sesui dengan syari’at Astagfirullah sangat menyedihkan. Berbagai macam dan model bisa kita jumpai di pasar dengan mudah.
          Sejak itu lah (bertemu dengan bidadari dunia) hidup ku berubah. Berubah dratis. Aku bagai direfres oleh Tuhan menjadi yang baru aku sering mengikuti pengajian-pengajian untuk memperbaiki diri... Trimakasih Ya Allah atas segala yang tlah terjadi begitu banyak pelajaran yang dapat aku ambil dari kisah hidup ku. Karna setiap orang memang punya kisah masing-masing. Dan cara kembali pada-Mu pun masing-masing caranya.
          Dan kedua kalinya aku membuktikan kepada kedua orang tua ku dan orang-orang lain kalau di kota itu tidak hanya pengaruh negatif yang bisa di ambil tapi banyak ilmu yang bermanfaat dan membangun bertebaran bagai debu tinggal kita saja bagaimana menggambil ilmu itu. Jika kita menggambil untuk di terapkan InsyaAllah pasti akan membawa perubahan yang besar buat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar