Aku
memutuskan untuk berjilbab sejak kelas 2 SMP. Namun, saat itu aku berjilbab
bukan karna Allah SWT, bukan karna ingin menutup aurat, bukan pula karna
dorongan orang tua. Aku memilih berjilbab karna waktu itu, aku salah memotong
rambut ku pendek sekali dan hampir mirip seperti Dora eksplorer yah begitu lah
kira-kira. Sungguh aku malu sekali sangat malu pada teman-teman ku. Kalau tidak
salah dulu aku potong rambut pas liburan sekolah. Niatnya kalau ketemu
teman-teman ada yang baru dari eva,, hehe tapi ternyata rencana Allah berbeda
dengan keinginan aku. Dan mungkin kalau tidak salah motong rambut sampai
sekarang aku tidak akan pernah menggenal jilbab *trimakasih Ya Allah. Engkau
menunjukkan kebaikan padaku,, dan membuat aku sadar kalau Allah menegur
umat-Nya itu berbeda-beda caranya...*
Keinginan
aku untuk berjilbab, ku sampaikan kepada kedua orang tua ku, ternyata mereka
tak menyetujuinya,,, tapi aku tak menyerah begitu saja.. diam-diam ku kumpulkan
uang jajan ku hingga beberapa minggu, aku juga ada sedikit tabungan yang sudah
ku kumpulkan dengan begitu walau ortu gak mau ngasih uang untuk jahit baju dan
rok panjang aku bisa memakai uang aku dulu semoga Allah akan menggantinya
nanti. Dengan sangat sederhana aku putuskan benar-benar berjilbab pada hari
senin ternyata Allah memang Maha tau mana yang terbaik buat umat-Nya, yang
awalnya tadi ingin menampilkan sesuatu yang baru di depan teman-teman dengan
gaya rambut bisa di bilang baru juga lah,,, hehe melebihi dari kejutan itu
sekarang... SubhanAllah, berbagai pujian dan pertanyaan terlontar dari
teman-teman ku ... *itung-itung jadi seleb mendadak gtu*,,, hehe.
Seharusnya
aku patut bersyukur karna dalam satu kelas dulu hanya aku saja yang berjilbab,
itu tandanya Allah telah membuka hati ku untuk menutup aurat meskipun hanya
waktu sekolah saja’ tapi karna minimnya ilmu agama ku membuat aku lemah dan tak
mengerti arti sebuah jilbab.. saat berpegian atau hendak main ke rumah teman
yang keluar dari desa ku Alhamdulillah ku kenakan jilbab walau sederhana.
Tetapi syetan tak tinggal diam dia menganggu aku, di bujuknya aku untuk melepas
jilbab saat hendak jalan-jalan atau ingin keluar rumah,,, syetan bicara lewat
salah satu teman ku,, kalau aku ini tak pantas berjilbab, buat apa berjilbab kalau kelakuannya kaya gitu *sering
dekat sama cowok-cowok... aku sangat marah ketika temanku mengatakan begitu. Padahal yah memang benar, hehe *buka kartu*
Aku
makin nggak waras bener-bener nggak waras, karna aku terkena omongan syetan
tadi, ku tinggalkan jilbab dan berpenampilan ala cowok, aku nggak malu lagi
rambut ku pendek malah aku sengaja potong cowok. Yang paling parah rambut itu
aku berdirikan belakangnya dan depan sedikit miring seperti poni *kaya anak
boyband zaman sekarang. Ternyata nggak Cuma cewek yang punya poni cowok juga punya
MasyaAllah.* ku akui di desa aku
memamg ceweknya berubah wujud semua (tomboy).
Saat
lulus SMP aku melanjutkan ke Pangkalan-Bun (Kota Kabupaten). Dulu aku setelah
lulus SMP ingin ke Palangka-Raya ikut program Kebidanan tapi sama orang tua di
larang katanya, sekolah dulu aja. Aku menurut saja .. memang tak ada rencana
untuk melanjutkan sekolah di Pangkalan-Bun yang aku cari sekolah yang penting
nggak satu kecematan lagi. Karna niat aku ingin melepas jilbab... *Astagfirullah. Ya Allah sungguh murkanya
aku*. Orang tua menyarankan agar aku masuk SMA yang dekat biar bisa bantu-bantu
tapi aku memang nggak tertarik sekolah disitu, sempat mencoba mendaftar dan aku
saat ujian asal jawab, dan hasilnya aku nggak ketrima... *senang banget.. hehe*
orang tua ku binggung kemana aku harus di sekolahkan sempat menghubungi
keluarga yang di jawa *wadohh aku mau di kirim ke jawa?? Nggak mau*
Ada
berbagai tawaran dari teman-teman aku juga untuk masuk ke sekolah yang mereka
masukki tapi aku nggak tertarik juga karna memang mungkin saat itu aku nggak
punya tujuan, *bagai daun kering yang di terbangkan oleh angin, terombang-ambing
tak berarah,,,, Astagfirullah*.
Berhubung teman dekat ku juga menawarkan sekolah di Pangkalan-Bun SMK
Pertanian, dan pendaftarannya pun mudah tanpa berfikir panjang aku iya kan aja
tawarannya ku isi formulirnya yang di kasih teman ku itu. Sempat Bapak nggak
menyetujui aku sekolah di pangkalan-Bun apa lagi di pertanian mau jadi apa aku
nanti katanya. Tapi, aku yakinkan Bapak kalau aku bisa baik-baik saja disana,
sebenarnya Bapak Cuma takud dengan pergaulan disana, takud kalau aku tak bisa
kontrol diri.
Sebandel-bandelnya
aku, Aku tetap jaga kepercayaan kedua orang tua ku,,, aku belajar dari
teman-teman ku yang pernah melakukan kesalahan, dari situ aku memperbaiki diri
& tidak akan melakukan kesalahan yang sama, meski teman cowokku banyak tapi
aku selalu jaga batas-batas pergaulan dengan cowok.
Singkat
cerita, aku masuk ke SMK pertanian tanpa menggunakan jilbab lagi, dengan bangga
aku memakai rok pendek selutut dan baju yang pas di badan rambut diikat satu di
belakang memakai gelang kaki, gelang tangan ala anak gaul, beranting,
berkalung, dan bercincin emas. Sehingga ada salah satu teman ku yang memanggil
aku ratu emas kalau tidak salah, udah lupa,, hehe. Padahal aku punya baju yang lebih sopan tapi sengaja aku kenakan
yang itu karna aku ingin tampil ala anak kota *Astagfirullah*. Baju yang
aku bawa ke Pangkalan-Bun juga sangat minim2 hanya kaos2 dengan celana selutut
andalan aku,, yah begitu lah aku dulu.
Ada
peraturan baru di sekolah itu, semua pelajar yang cewek khususnya harus memakai
jilbab, *Lahaula wala kuata illahbillah*.
Aku merasa ini senjata makan tuan, keinginan menghindari jilbab malah aku
di pertemukan di sekolah yang berbasis islam *SubhanAllah, Allah memang sengaja mengirim aku ke sekolah itu agar
aku tak meninggalkan jilbab ku lagi. Trimakasih Ya Allah*. Akhirnya dengan
malu-malu aku mulai menggenakan jilbab lagi seperti dulu tapi Cuma saat sekolah
ajah, hehe *setidaknya aku sudah berjilbab lah... dari pada teman-teman aku
yang belum dapat hidayah menggenakan jilbab*.
Setelah aku kelas tiga SMK
tepatnya pas magang. Ku putuskan untuk berjilbab terus walaupun di rumah.
Terkadang aku malu dengan masa lalu ku tapi kalau tidak ada masa lalu pastilah
tidak akan ada masa sekarang,,, dan masa sekarang nantinya juga akan menjadi
masa lalu,,, dari masa lalu aku bisa
bercermin apakah aku dari hari ke hari semakin baik atau semakin buruk.
Mestipun aku sudah memutuskan berjilbab terus tapi masih memakai jeans, baju
kentat bahkan bolong-bolong seperti switter. Jilbab ku juga masih pendek dan
amburadul selalu berlawanan dengan warna baju asal pake,,, yang penting aku
sudah berjilbab itu pikiran ku.
Beberapa bulan kemudian aku lulus SMK sungguh sangat
bersyukur aku bisa membuktikan pada kedua orang tua kalau aku baik-baik saja
selama di Pangkalan-Bun tanpa ada kasus sekolah atau tentang aku yang lainnya.
Aku senang bisa bebas dari pergaulan kota. Raga ku memang di kota tapi tidak
jiwa ku.. aku selalu menanamkan pada diriku bahwa aku di mana pun dan kapan pun
harus tetap menjadi diri sendiri, menjadi eva yang polos, dan biasa. Sederhana
itu lah prinsip ku.
Setelah lulus SMK aku pengen banget kuliah di jogja, tapi
lagi-lagi orang tua ku nggak kasih izin. Disuruh di Palangka-Raya (Kota
Provinsi) saja supaya dekat dengan orang tua. Bukan hanya masalah kuliah dimana
tapi aku ambil jurusan pun orang tua nggak kasih izin *Ya Allah, dalam hati aku
menangis* tapi aku sejenak berfikir mungkin itulah yang terbaik. Ku ikuti
keinginan kedua orang tua ku sebagai bakti ku kepada mereka. Ku pergi ke
Palangka-Raya hanya dengan modal nekad sendiri tanpa orang tua. Aku lihat kota
ini bukan kota kecil tapi kota besar dan berbagai jenis manusia ada disini. Aku
takut aku tidak bisa menjaga diri aku takud lalai, lepas kontrol, benar-benar
takud saat itu. Harus bagaimana Ya Allah.
Niat sudah ku bulatkan aku ke Paray (singkatan dari
Palangka-Raya) untuk mencari ilmu dan memperbaiki diri jadi lebih baik lagi.
Alhamdulillah Allah mendengar do’a dan niat baik ku *trimakasih Ya Allah*. Aku
di pertemukan dengan bidadari dunia (teman satu kos) yang sangat baik dan taat
dengan agama mereka adalah aktivis kampus yang awalnya aku belum paham apa itu
aktivis? Setelah bulan demi bulan aku memperbaiki diri aku malu dengan bidadari
itu karna aku masih senang memakai jeans dan baju ketat. Aku mulai membaca-baca
buku teman-teman setiap orang mempunyai koleksi buku sendiri dan koleksinya itu
loh satu rak penuh. Apalagi aku juga suka membaca saat tak ada kuliah aku main
ke kamar meraka dan membaca buku-buku tentang wanita, di situlah aku baru sadar
bahwa memakai jilbab hukumnya adalah wajib.
Di dalam Al-Ahzab ayat 59 tentang perintah memakai jilbab
dan menjulurkannya keseluruh tubuh. Ya allah aku semakin merasa bersalah ....
bagaimana bisa bertahun-tahun setelah baliq aku tak memahami tentang apa itu
jilbab dan bagaimana hukumnya. Sungguh aku orang yang miskin Agama Ya Allah. Aku
juga berfikir bagaimana kalau aku jadi kuliah di jawa akankah aku masih memakai
celana jeans dan baju ketat? Tentu dan
pasti itu... Sungguh menyesal aku tlah kecewa pada pilihan kedua orang tua ku
dulu....
Sekarang baru terasa betapa beruntungnya aku kenal dengan
bidadari surga itu,,, Allah lah yang memperkenalkan aku pada mereka sang
penyelamat Agama Islam. Berpakaian Syar’i memang lah tidak mudah sungguh tak
mudah bagi ku perlu satu tahun untuk benar-benar menutup aurat sepenuhnya. Jilbab longgar
mulai ku koleksi dan buku-buku tentang wanita aku beli. Namun dengan Niat
kali ini hanya dan untuk Allah SWT. Akhirnya aku bisa mulai terbiasa dengan
baju dan jilbab longgar.
Hidup memang perjuangan. Bagaiman kita berjuang di
tengah-tengah masyarakat yang lalai bahkan buta dengan agama. Bagaimana
sulitnya mempertahankan jilbab di era zaman sekarang. Baju yang di jaul di
pasaran sangat tidak sesui dengan syari’at Astagfirullah
sangat menyedihkan. Berbagai macam dan model bisa kita jumpai di pasar dengan
mudah.
Sejak
itu lah (bertemu dengan bidadari dunia) hidup ku
berubah. Berubah dratis. Aku bagai direfres oleh Tuhan menjadi yang baru
aku sering mengikuti pengajian-pengajian untuk memperbaiki diri...
Trimakasih Ya Allah atas segala yang tlah terjadi begitu banyak
pelajaran yang
dapat aku ambil dari kisah hidup ku. Karna setiap orang memang punya
kisah
masing-masing. Dan cara kembali pada-Mu pun masing-masing caranya.
Dan kedua kalinya aku membuktikan kepada kedua orang tua ku
dan orang-orang lain kalau di kota itu tidak hanya pengaruh negatif yang bisa
di ambil tapi banyak ilmu yang bermanfaat dan membangun bertebaran bagai debu
tinggal kita saja bagaimana menggambil ilmu itu. Jika kita menggambil untuk di terapkan
InsyaAllah pasti akan membawa perubahan yang besar buat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar