bissmilah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selasa, 23 April 2013

IDENTIFIKASI TELUR & LARVA NYAMUK



BAB I
PENDAHULUAN
I.1  Latar Belakang
     Nyamuk (Diptera: Culicidae) merupakan vektor beberapa penyakit baik pada hewan mau pun manusia. Banyak penyakit pada hewan dan manusia dalam penularannya mutlak memerlukan peran nyamuk sebagai vektor dari agen penyakitnya, seperti filariasis dan malaria. Sebagian pesies nyamuk dari genus Anopheles dan Culex yang bersifat zoofilik berperan dalam penularan penyakit pada binatang dan manusia, tetapi ada juga spesies nyamuk antropofilik yang hanya menularkan penyakit pada manusia. Salah satu penyakit yang mempunyai vektor nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue (Sudarmaja,2009).
            Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit demam yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti selain demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah demam dengue (Dengue Fever) yang dikenal sebagai Cikungunyah (Break Bone Fever) di Indonesia (Supartha,2008). Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini, karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes albopictus di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Yudhastuti,2005).

I.2   Maksud dan Tujuan Percobaan :
I.2.1 Maksud Percobaan
            Untuk membedakan ciri-ciri dan Marfologi arthopoda.
I.2.2  Tujuan Percobaan
1.      Mengetahui dari jenis arhropoda
2.      Agar mahasiswa mampu menyebutkan, mengambarkan, dan menjelaskan marfologi arthropoda.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1  Teori Umum
            Ciri – ciri nyamuk Aedes :
1.      Bentuk tubuh kecil dan bagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.
2.      Tidak membentuk sudut 900.
3.      Penyebaran penyakit pagi dan sore.
4.      Hidup di air bersih serta ditempatkan lain kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung genangan air.
5.      Menyebabkan penyakit DBD.

Ciri – ciri nyamuk Culex :
1.      Palpus lebih pendek dari probosis.
2.      Bentuk sayap simetris.
3.      Berkembangbiak di tempat yang kotor dan rawa-rawa.
4.      Menyebabkan penyakit filariasis.
5.      Warna tubuh coklat.




Ciri – ciri nyamuk Mansonia :
1.      Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 900.
2.      Bentuk tubuh besar dan panjang.
3.      Bentuk sayap asimetris.
4.      Menyebabkan penyakit filariasis.
5.      Warna tubuh coklat kehitaman.

Ciri – ciri nyamuk Anhopeles :
1.      Bentuk tubuh kecil dan pendek
2.      Antara palpus dan probosis sama panjang.
3.      Menyebabkan penyakit malaria.
4.      Saat hinggap membentuk sudut 900.
5.      Warna tubuh coklat kehitaman.
6.      Bentuk sayap simetris.
7.      Berkembangbiak di air kotor atau tumpukan sampah.
8.      Penularan penyakit dengan membelah diri.


BAB III
METODE KERJA
III.1  Alat dan Bahan
·         Alat
-          Lup
-          Miscroskop
-          Pensil
-          Hot Plate
-          Beacker glass
-          Pipet tetes
-          Glass Objek
-          Cover slip
·         Bahan
-          Larva, pupa, dan Nyamuk
-          Kertas
-          Air
-          Tissue
III.2  Cara kerja
1.      Panaskan air terlebih dahulu pada hot plate hingga mendidih.
2.      Ambil larva, atau pupa yang ada pada ovitrap dengan pipet tetes.
3.      Teteskan pada glass objek
4.      Tetesi dengan air panas yang sudah mendidih hingga mati
5.      Usap air panas pada objek glass dengan tissue kering
6.      Tutup dengan cove slip
7.      Amati di bawah miscroskop

III. 3 Cara mengamati
1.      Mengamati nyamuk dengan lup atau mscroscop
2.      Menyesuaikan hasil pengamatan dengan ciri-ciri umum kemudian menggambarkan hasil pengamatan tersebut sesuai keterangan gambar secara terperinci.
3.      Tentukan marfologi masing-masing spesies, tentukan letak kepala, toraks, abdomen, mata, antena, palpus, probosis, sayap, tarsus dan femor.

 BAB IV
PEMBAHASAN
 



BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum pemeriksaan jentik nyamuk, praktikan menemukan jentik nyamuk Aedes dimana morfologi tubuhnya terdairi dari pecten, comb scale, sifon. Pada sifon terdapat satu pasang bulu. Pada abdomen dijumpai bulu-bulu kecil. Sifon pada tubuh jentik berfungsi sebagai corong udara. Comb scale pada jentik bisa mempermudah untuk membedakan antara jentik anopeles, aedes dan culex karena hanya jentik nyamuk aedes yang memiliki comb scale.
                  Pada stadium larva (jentik), kelangsungan hidup jentik dipengaruhi oleh suhu, pH, air perindukan, makanan, kepadatan larva, kekeruhan serta adanya predator. Ditempat perindukannya, larva aedes tampak bergerak aktif, dengan memperlihatkan gerakan-gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar secara berulang-ulang. Pada saat larva mengambil oksigen dari udara, larva menempatkan shiponnya di permukaan air sehingga abdomennya terlihat menggantung pada permukaan air seolah-olah badan larva berada dalam posisi membentuk sudut dengan permukaan air. Larva aedes aegypti dapat hidup di air ber-pH 5,8 – 8,8 dan tahan terhdap air dengan kadar garam 10-59,5 mg/L. Larva aedes aegypti instar IV dalam kurun waktu lebih dari 2 hari berganti kulit dan tumbuh menjadi pupa.


BAB VI
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk pada larva / jentik nyamuk yang di ambil dari belakang rumah. Disimpulkan bahwa jenis nyamuk yang di identifikasi adalah Aedes aegypti.

VI.2 Saran
            Sebelum praktikum di mulai seharusnya pembimbing praktikum memberi penjelasan tentang identifikasi nyamuk yang jelas sehingga praktikan tidak bingung dan kurang jelas saat praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Fahmi,F.2009.Pemeriksaan Jentik Berkala. http://www.docstoc.com/docs/20753000/Pemeriksaan-Jentik-Berkala. Sitasi tanggal 2 Maret 2012

Ardianto, Beny.2011. SURVEY JENIS - JENIS NYAMUK.

http://beny-ardianto.blogspot.com/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html. Tanggal Minggu, 25 Desember 2011

Renren's BloG . 2012. Identifikasi Nyamuk.

http://lacunata.blogspot.com/2012/10/identifikasi-nyamuk_9530.html. tanggal 28 Oktober 2012



LAMPIRAN 

 

1 komentar:

  1. mau tanya kalo perbedaan jentik aedes aegypti sama albopictus apa ya?

    BalasHapus